Assalamu'alaykum ^_^
Teruntuk Siapapun Yang Merindukan Kemuliaan & Kebangkitan ISLAM
Assalamu'alaykum Warahmatullah..
Selamat Datang
Semoga Bermanfaat
Assalamu'alaykum Warahmatullah..
Selamat Datang
Semoga Bermanfaat
11/23/11
Adakah Terorisme Itu ????
Sebuah pemandangan yang menarik mengingat apa yang terjadi di negeri ini mengenai masalah terorisme. Telah sekitar satu dekade negeri ini ingin menuntaskan masalah terorisme namun sampai saat ini belum juga muncul titik terang apa yang menjadi tujuan terorisme, siapa pelakunya, dan cara pemerintah dalam menyelesaikan masalah terorime di Indonesia.
Melihat apa yang terjadi di Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya, terorisme sengaja dimunculkan sebagai bentuk pengalihan pemerintah terhadap masalah kesejahteraan yang ada pada suatu negera. Hal dapat terlihat dengan beberapa contoh kasus yang sering terjadi di Indonesia, saat negeri ini ramai membicarakan tentang kesejahteraan rakyat, kasus korupsi, penegakan hukum, langsung muncul “aksi” teror yang kemudian di indentikan dengan aktivitas terorisme.
Kondisi ini akan terus berulang karena sudah ada grand desain dalam “pengendalian” aktivitas terorisme yang ada di suatu negeri, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa : “The truth is, there is no Islamic army or terrorist group called al Qaida. And any informed intellegence officer knows this. But there is propaganda campaign to make public believe in the presence of an identified entity.. The country behind this propaganda is the US” (Robin Cook, Former British Foreign Secretary). Jadi kasus 911 yang menghancurkan gedung WTC sebagai “momentum” bagi negara Amerika untuk mengajak seluruh negeri dalam memerangi terorisme, sebagai awal dari proyek “war on terrorism”. Dan mereka hanya memberikan 2 pilihan bagi dunia yakni bersama Amerika memerangi terorisme atau menjadi bagian dari terorisme tersebut.
Setelah sekian lama, operasi perang melawan terorisme memang di tujukan untuk menyerang Islam. Faktanya hingga saat ini tidak ada pelaku terorisme yang berasal dari non muslim. Dan yang memperkuat fakta ini adalah ucapan dari presiden Amerika dan sekutunya yang akan memerangi segala bentuk pergerakan untuk membangkitkan kembali khilafah. Yang menjadikan Islam sebagai asas dalam mengatur seluruh aspek kehidupan di dunia ini. Karena mereka tahu persis ketika umat islam bersatu, maka hegemoni negara-negara Imperalis akan segera berakhir, dan jaman kebangkitan Islam akan muncul.
Relevansi segala skenario aktivitas “terorisme” ini khususnya di negeri kita bisa kita lihat dalam bulan ramadhan kembali mulai di angkat. Yang jadi pertanyaan, kenapa baru sekarang umar Patek di bawa ke Indonesia? Tidak pada bulan-bulan sebelumnya? Ini adalah bagian skenario dari negeri yang berada di balik semua propaganda dari aktivitas terorisme ini yakni Amerika. Karena perlu di ketahui juga bahwa sekitar 1.907 orang meninggal karena aktivitas terorisme Internasional setiap tahunnya, dan 68 diantara korban tersebut adalah warga Amerika.
Melihat kondisi negara Amerika sebagai salah satu negara maju, angka kematian 68 orang akibat terorisme adalah angka yang sangat kecil, melihat setiap tahunnya di Amerika 450.000 orang mati karena penyakit jantung koroner. Pada tahun 2007, pemerintah Amerika hanya mengalokasikan dana $2,9 Milyar untuk penanganan masalah penyakit jantung koroner yang mematikan 450.000 orang setiap tahun. Sedangkan dana untuk memerangi “terorisme” Amerika mengalokasikan dana $161,8 milyar yang hanya menewaskan 68 orang setiap tahunnya. Sungguh ketimpangan Anggaran pemerintah Amerika sangat terlihat disini.
Saat ini kesadaran penduduk negeri-negri Islam terhadap hegemoni yang dilakukan Amerika masih minim dan perlawanan untuk menghancurkan sistem yang bobrok ini juga masih sangat lemah. Hegemoni Amerika pada dunia, khususnya di Indonesia sangat terlihat dengan kedatangan Barack Obama tahun 2010 ke Indonesia yang di terima dan jamu dengan baik layaknya tuan besar. Padahal Amerika datang ke Indonesia hanya untuk menenangkan warga negara Amerika dan Anggota Senat Amerika yang juga panik akibat krisis ekonomi yang melanda negara paman Sam tersebut. Kedatangan Obama ke Indonesia hanya untuk memastikan bahwa Indonesia (negara yang kaya akan SDA) tetap dikuasai Amerika dan pemimpinnya masih loyal terhadap kepentingan Amerika. Tidak ada yang menolak bahkan mengusir Obama kecuali hanya satu ormas Islam di Indonesia.
Apa hasil dari pertemuan tersebut hingga saat ini? Apakah ada manfaatnya buat Indonesia?
Dengan kondisi ini, kita sebagai umat Islam yang berada di Indonesia mestinya bisa merenung, apalagi mahasiswa adalah orang-orang yang berfikiran cerdas yang memiliki tingkat intelektual diatas rata-rata masyarakat umum seharusnya dapat melihat hegemoni Amerika serta tergerak hatinya untuk melakukan perlawanan dan perubahan untuk kemerdekaan Hakiki Indonesia. Bukan malah ikut arus perubahan, menunggu perubahan terjadi tanpa terlibat menjadi bagian dari aktivis perubahan itu sendiri.
Perjuangan perubahan ini bukan tanpa tujuan yang jelas, bukan dengan cara-cara yang tidak jelas. Islam telah menegaskan bagaimana perubahan itu seharusnya dilakukan. Jika kita saat ini berada di Indonesia, siapkah kita menjadikan Indonesia menjadi “Madinah kedua” dimana mayoritas rakyat Indonesia siap menerapkan syariat Islam, siap dipimpin oleh siapapun (tidak harus orang Indonesia) untuk menerapkan Syariat Islam dalam bingkai Khilafah, dan bersedia berjuang, menjaga dan menyebarkan Islam kesegala penjuru dunia. Jika kita siap, maka azzam-kan dalam diri kita bahwa aktivitas ini akan mengambil masa muda kita, mengambil banyak pikiran dan tenaga kita, serta kita harus rela mengorbankan harta dan jiwa kita untuk berdakwah, menguatkan umat Islam di Indonesia agar siap menerapkan Syariat Islam. Dan bersiap-siap menghadapi cercaan, celaan orang-orang yang tidak menginginkan tegaknya Islam.
[dakwahkampus.com]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment